Tribun Fasilkom

Selasa, 04 Oktober 2011

Robot Pengikut Wajah Tolak Wajah Asing

MARAKNYA kejahatan saat ini membuat masyarakat merasa kurang nyaman meski berada di rumah sendiri. Kehadiran kamera closed circuit television (CCTV) setidaknya bisa mengurangi rasa khawatir terjadinya kejahatan. Tak perlu heran kalau kamera pengintai ini pun sempat laris manis di pasaran.

Namun alat ini hanya bisa merekam dan belum bisa menahan aksi kejahatan. Karena itulah, seorang mahasiswa S3 jurusan Ilmu Komputer FMIPA Universitas Padjadjaran (Unpad) mencoba merakit sebuah robot yang bisa mendeteksi wajah.

Ke depannya, robot ini bisa mengenali wajah seseorang, bahkan digunakan untuk alat keamanan. Wajah yang tidak dikenali oleh robot ini tidak dapat masuk ke rumah atau gedung yang dipasangi robot ini.

Asep Solahudin (44) adalah perakit robot yang diberi nama Robot Pengikut Wajah ini. Menurut Asep, nama ini diberikan karena sampai saat ini robot hasil karyanya memang baru sebatas mendeteksi wajah dan belum mengenali atau menyimpan dalam memori robot.

Setiap wajah yang berada di depan robot bisa segera dideteksi dan robot akan mengikuti pergerakan wajah orang tersebut. Dicontohkan, bila ia berdiri di depan robot ini, ketika ia menoleh ke kanan, ke kiri, ke depan, atau ke belakang, robot secara otomatis akan mengikuti pergerakan wajahnya.

"Saat ini setiap wajah yang berada di depan robot akan terdeteksi. Robot akan mengikuti pergerakan wajah yang sudah terdeteksi itu, wajah siapa saja yang berdiri di depannya. Saat ini memang masih dalam tahap deteksi wajah. Ke depannya robot bisa mengenali wajah, bahkan mengetahui namanya," tutur Asep saat ditemui di sela-sela kegiatan Pameran Pekan Ilmiah Unpad di Graha Sanusi Hardjadinata, Jalan Dipatiukur, kemarin.

Bentuk robot dengan tinggi sekitar 1,5 meter ini memang masih sederhana. Pada bagian atas robot hanya ada seperangkat notebook yang dipasangi web cam (kamera) dengan resolusi 1,3 megapixel. Web cam inilah yang berfungsi utama untuk mendeteksi wajah seseorang yang berdiri di depannya.

Tidak hanya dari dekat, tapi dalam jarak dua meter wajah seseorang masih bisa tertangkap oleh web cam ini. Supaya terhubung dengan microcontroller di bagian bawah robot, dipasang rangka aluminium setinggi sekitar 1 meter. Untuk menggerakkan robot ini, di bawahnya dipasang roda.

Meski masih sederhana, menurut lelaki warga Pasir Impun, Sukasmiskin, ini, robot tersebut masih bisa dikembangkan. Ke depan ia akan merakit program robotnya ini bisa mengenali wajah seseorang, bahkan mengenali identitasnya. Wajah yang tidak dikenali tidak dapat dikenali oleh robot.

Dengan program seperti ini, robot bisa difungsikan sebagai alat pengamanan di rumah dan layanan publik serta gedung-gedung dan tempat-tempat umum lainnya. Robot diprogram lebih dulu untuk mengenali wajah-wajah tertentu sebelum difungsikan. Dengan begitu, robot akan segera bisa mengenali wajah yang tak dikenali.

"Semisal robot ini digunakan untuk di rumah, hanya majikannya saja yang dikenali. Jadi, wajah asing yang tidak dikenali akan ditolak dan segera dideteksi," terangnya.

Ke depannya, ia pun berniat merakit sebuah program laporan yang bisa dihubungkan oleh si robot melalui SMS. Begitu ada wajah yang tak dikenali, laporan dapat segera diketahui melalui SMS atau gambar yang dikirim kepada pemilik robot atau komputer yang dihubungkan dengan robot tersebut. Namun untuk program terahir ini ia mengaku masih perlu penelitian lebih lanjut.

Guna membuat robot pengikut wajah ini, ia harus merogoh kocek Rp 750 ribu untuk perakitan alat dan web cam yang diperolehnya dari dalam negeri karena notebook sudah dimiliknya sendiri. Dari penelitian hingga tercipta sebuah robot pengikut wajah, ia membutuhkan waktu kurang lebih 4 tahun. "Sebenarnya tergantung juga sih, karena bisa saja cepat kalau memang fokus membuat robot ini," ujarnya.

Ia menambahkan, robot pengikut wajah ini bisa dimanfaatkan untuk absensi di lembaga-lembaga atau perusahaan. Bila saat ini sedang marak penggunaan absensi dengan mendeteksi jari, robot ini bisa digunakan dengan cara mengenali wajah. Jadi, karyawan yang akan melakukan absensi cukup menampakkan wajahnya di hadapan robot dan secara otomatis akan terekam kehadirannya dalam memori yang terprogram di komputer.

Bukan itu saja, robot ini bila dikembangkan juga bisa dimanfaatkan untuk mengenali wajah semua orang di dunia. "Jadi nantinya wajah menjadi semacam password. semisal mau buka komputer atau laptop harus pakai password, nanti tidak perlu. Cukup menampakkan wajah, komputer atau laptop akan menyala atau akan berfungsi secara otomatis," katanya. (*)

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More